Skip to content
Narrow screen resolution Wide screen resolution Auto adjust screen size Increase font size Decrease font size Default font size blue color orange color green color Sign In

Matematika IPB

Alumni
Previous month Previous day Next day Next month
See by year See by month See by week See Today Search Jump to month
Seminar Tugas Akhir Septiawati
Selasa, September 18 2007, 11:00 - 12:00 by  Alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya Hits : 2860

Seminar Tugas Akhir

Septiawati
G54103054

Dosen Pembimbing

Drs. Effendi Syahril, Grad.Dipl.Sc.
Donny Citra Lesmana, S.Si., M.Sc.

Dosen Penguji Ir. Retno Budiarti, MS.
   
Pembahas



CAPM (The Capital Assets Pricing Model) N-Momen pada Asuransi Bencana

Skewness adalah ukuran penyimpangan yang terjadi pada nilai dari sebaran umbal hasil. Skewness dalam suatu nilai pada sebaran imbal hasil menyebabkan terjadinya ketidak setimbangan pada nilai premi, imbal hasil, dan resiko. Contoh nyata dari sebaran yang mengalami penyimpangan dalah nilai imbal hasil perusahaan asuransi bencana. Bencana yang bersifat acak dan langka menyebabkan nilai dari sebaran imbal hasil perusahaan asuransi bencana mengalami penyimpangan dan meyebar asimetris, sehingga diperlukan suatu model penduga resiko dan imbal hasil yang menyebar asimetris. CAPM (The Capital Assets Pricing Model) adalah suatu model penduga imbal hasil dan resiko pada assets berisiko. CAPM digunakan untuk data yang menyebar normal dan kurang tepat untuk suatu imbal hasil yang menyebar asimetris. Untuk dapat menghitung nilai dari imbal hasil yang mengalami penyimpangan diperlukan pengembangan CAPM yang hanya melibatkan 2-momen pertama menjadi CAPM 3-momen. keterlibatan momen pusat ke-3 pada CAPM 3-momen menyebabkan CAPM 3-momen ini dapat digunakan untuk menghitung sebaran imbal hasil yang asimetris. Kemudian, CAPM 3-momen akan dikembangkan lagi untuk aplikasi pada imbal hasil perusahaan asuransi bencana. Dengan menggunakan perkembangan CAPM 3-momen perusahaan asuransi bencana dapat menghitung suatu imbal hasilnya yang mengalami penyimpangan.

Back

JEvents v1.4.2   Copyright © 2006-2007

Random Quotes

Di antara fitnah orang yang berilmu (orang alim) ialah berkata-kata lebih disukai daripada mendengar. Padahal mendengar itu lebih selamat daripada berkata-kata kerana dalam berkata-kata orang cenderung untuk mengisi, menambah dan mengurangi

Yazid bin Abi Habib