Judul | : | Persaingan Iklan Informatif: Suatu Model Teori Permainan |
Jenis | : | Skripsi |
Penulis | : | Muhammad Rizki |
NRP | : | G05496024 |
Tanggal Lulus | : | 01 January 1970 |
Tanggal Seminar | : | |
Tanggal Sidang | : | |
Pembimbing | : |
Dr.Ir. Dominicus Savio Priyarsono MS Dra. Farida Hanum, M.Si. |
Ringkasan | : | Karya ilmiah ini membahas suatu kompetisi antara dua perusahaan dalam memperebutkan pangsa pasar dari suatu pasar yang berbentuk linear dengan ukuran tetap. Biaya produksi merupakan informasi yang rahasia dari suatu perusahaan sehingga perusahaan yang satu tidak bisa mengetahui secara pasti biaya produksi perusahaan yang lainnya. Perusahaan harus mengumumkan harga produknya melalui penerbitan katalog harga sebelum perusahaan itu mengetahui biaya produksinya sendiri. Biaya penerbitan katalog harga ini sangat kecil sehingga diabaikan. Perusahaan dapat mengubah harga produknya setelah perusahaan itu mengetahui besarnya biaya produksi. Perubahan harga ini harus diumumkan melalui pembuatan suatu iklan tentang perubahan harga. Biaya pengiklanan lebih besar dari nol. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa perusahaan tidak akan mengadakan pengiklanan bila biaya pengiklanan lebih besar atau sama dengan selisih antara laba yang didapat perusahaan jika melakukan pengiklanan dengan laba yang didapat perusahaan jika perusahaan tidak melakukan pengiklanan. Jika suatu perusahaan memutuskan untuk mengadakan pengiklanan maka perusahaan itu harus menentukan harga yang diiklankan. Perusahaan akan mengiklankan harga yang sesuai dengan biaya produksinya jika biaya pengiklanan itu lebih kecil atau sama dengan selisih laba yang didapat perusahaan bila mengiklankan harga yang sesuai biaya produksinya dengan laba yang didapat perusahaan bila mengiklankan harga yang tidak sesuai biaya produksinya. Perbedaan antara kedua jenis biaya produksi atau peluang dari jenis biaya produksi ikut berperan dalam menentukan pilihan membuat iklan atau tidak. |
Jika seseorang dapat mengendalikan pikirannya ke arah yang baik, orang itu tak akan melakukan kejahatan.