Skip to content
Narrow screen resolution Wide screen resolution Auto adjust screen size Increase font size Decrease font size Default font size blue color orange color green color Sign In

Matematika IPB

 
Data Skripsi
 
Judul : KUASA UJI F TERHADAP MODEL REGRESI LINEAR STRUKTUR GALAT TERSARANG
Jenis : Skripsi
Penulis : Suprapto
NRP : G290313
Tanggal Lulus : 01 January 1970
Tanggal Seminar :
Tanggal Sidang :
Pembimbing : Dr. Ir. Budi Suharjo, MS.
Muhammad Nur Aidi

Ringkasan : Model regresi linear strukrur galat tersarang adalah suatu model regresi linear dengan galatnya mempunyai struktur bertingkat . Salah satu contoh dari model regresi linear struktur galat tersarang adalah model yang dihasilkan dari pengambilan contoh acak dua tahap dengan tahap pertama menyatakan kelompok dan tahap kedua menyatakan anak kelompok. Untuk menguji parameter dari model regsresi ini di perlukan suatu statistik uji F. Parameter yang akan diuji memiliki dugaan yang diperoleh dengan menggunakan metode pendugaan kuadrat terkecil. Dalam model regresi linear struktur galat tersarang, adanya korelasi antar jenis galat dalam kelompok( dilambangkan dengan p ) akan menyebabkan nilai dugaan parameter dipegaruhi oleh p, sehingga statistic uji F dengan metode pendugaan kuadrat terkecil (FKT(p)) akan merupakan fungsi dari p. Seringkali orang tidak melihat atau mengabaikan korelasi p (p=0) dalam pengujian model padahal kenyataanya korelasinya tinggi. Hal ini menyebabkan statistic uji F yang mengabaikan p (dilambangkan dengan FB) menyimpang terhadap hipotesa parameter yang diberikan, sehingga kurang baik sebagai penguji model. Oleh karena itu untuk mengatasi penyimpangan dari uji FB dibentuklah uji F kesesuaian yang merupakan modifikasi dari FB yang melibatkan nila p (p>0). Uji F kesesuaian ini dilambangkan dengan FA(p). Adanya korelasi antar jenis galat dalam kelompok (p) dalam model regresi linier struktur galat tersarang akan menyebabkan kuasa uji FA dan FKT terpengaruh. Kuasa uji FA dan FKT akan merupakan fungsi yang monoton naik ataupun turun terhadap pertambahan nilai p sesuai dengan kondisi yang ada. Hasil Simulasi memperlihatkan bahwa dalam mengontrol ukuran uji dengan semakin bertambahnya nilai p maka uji FA dan FKT lebih baik dibandingkan uji FB karena nilai ukuran uji FA dan FKT berada disekitar derajat kepercayaan. Artinya dengan digunakannya nilai p dalam statistic uji maka akan didapatkan hasil pengujian yang tak terbias. Dari hasil simulasi juga dapat dilihat bahwa kuasa uji FB dan FKT cenderung naik sedangkan kuasa uji FA cennderung turun.

Random Quotes

Gosip dan kebohongan berjalan seiring.

anonim