Skip to content
Narrow screen resolution Wide screen resolution Auto adjust screen size Increase font size Decrease font size Default font size blue color orange color green color Sign In

Matematika IPB

 
Data Skripsi
 
Judul : Analisis Dinamik Model Matematika Virus Ebola
Jenis : Skripsi
Penulis : Dyah Ayu Rachmawati
NRP : g54110073
Tanggal Lulus : 06 January 2016
Tanggal Seminar : 28 October 2015 13:00
Tanggal Sidang :
Pembimbing : Dr. Paian Sianturi
Drs. Ali Kusnanto, M.Si.

Ringkasan : Penyakit Ebola atau dulu dikenal sebagai demam berdarah Ebola (Ebola hemorrhagic fever) disebabkan oleh virus Ebola dari family Filoviridae. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 di Republik Demokratik Kongo.Virus Ebola dari family Filoviridae memiliki lima spesies berbeda, yaitu Bundibugyo virus Ebola, Sudan virus Ebola, Tai Forest virus Ebola, Zaire virus Ebola dan Reston virus Ebola .Dalam perkembangan virus Ebola membutuhkan sel imun kita untuk berkembang biak. Namun virus ini akan merusak sistem sel imun kita setelah mendapatkan hasil perkembangbiakan virus baru dalam jumlah yang cukup banyak. Sehingga lama-kelamaan sel imun kita habis dan jumlah virus menjadi sangat banyak. Pada sistem kekebalan tubuh kita yang bertanggung jawab terhadap berfungsinya sistem kekebalan tubuh adalah sel darah putih. Salah satu dari beberapa jenis sel darah putih adalah yang disebut limfosit (lymphocyte). Sel limfosit ini terbgi menjadi sel-b dan sel-t. Sel-t berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh dan respons imun. Salah satu jenis sel-t adalah sel-t CD4+ dan sel-t CD8+. Tugas dari sel-t CD4+ inilah yang memberi sinyal bahaya dan selanjutnya menggerakkan sel-sel pertahanan tubuh yang lain untuk menyerang virus.Namun jika sel-t CD4+ terinfeksi virus, maka jumlah sel-t CD4+ berkurang. Berkurangnya nilai sel-t CD4+ dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Jika jumlah sel-t CD4+ berkurang, maka sel-t CD8+ yang akan mengendalikan unsur kekebalan tubuh yang lain sehingga tidak menyerang jaringan normal. Selain itu sel-t CD8+ dikenal sebagai sel ‘penekan’, yang mengakhiri tanggapan kekebalan dan juga disebut sebagai sel ‘pembunuh’, karena sel tersebut membunuh sel kanker atau sel yang terinfeksi virus, menyebabkan kematian langsung sel sasaran seperti sel yang terinfeksi virus, dan dapat menjadi pertahanan tubuh terhadap berbagai macam serangan.Karya ilmiah ini ditulis untuk merekonstruksi pemodelan matematika penyebaran virus Ebola dengan perencanaan vaksinasi. Dalam Karya Ilmiah ini akan dianalisis dinamika virus dalam sel tubuh terhadap respons sel-t sitotoksik atau sel-t CD8+ (jenis sel darah putih yang membantu atau melaksanakan respons kekebalan tubuh) manusia sebagai pedoman untuk perencanaan vaksin terhadap virus Ebola. Model yang dipakai dibagi dalam tiga model yaitu model Herz, model Tuckwell, model De Boer. Model Herz memodelkan reproduksi virus. Model Tuckwell memodelkan tentang respon sel-t sitotoksik atau sel-t CD8+ setelah kontak dengan virus dan merupakan modifikasi dari model Herz. Model De Boer memodelkan mekanisme sel-t sitotoksik atau sel-t CD8+ setelah kontak dengan virus yang nantinya sel ini akan membelah menjadi dua yaitu menjadi sel efektor dan sel memori.

Random Quotes

Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah.

anonim