Sidang Tugas Akhir

Dewi Asni Yatmikasari
g54090048

Penguraian Model Indeks Pembangunan Manusia Dengan Menggunakan ANOVA dan Penerapannya di Wilayah Kepulauan Jawa-Bali

Kesejahteraan hidup merupakan hal yang selalu diinginkan oleh seluruh masyarakat di dunia. Seseorang atau sekelompok manusia dapat dikatakan sejahtera jika minimal seluruh kebutuhan pokoknya dapat terpenuhi. Artinya pendapatan yang dimilikinya sudah cukup untuk memenuhi seluruh permintaan berbagai kebutuhan untuk kehidupannya sehari-hari baik dari aspek konsumsi (sandang, pangan, papan) maupun pendidikan, tanpa perlu bergantung pada orang lain. Kesejahteraan manusia juga merupakan tujuan utama dari proses pembangunan manusia. Sehingga pada tahun 1990, salah satu badan PBB yaitu UNDP (United Nations Development Programme) membuat sebuah indeks gabungan dari komponen kesehatan, pendidikan, serta standar hidup layak yang kemudian dinamakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Semakin tinggi IPM, berarti penduduk di daerah tersebut juga semakin sejahtera. Karena beragamnya tingkat masing-masing indikator di sebuah wilayah maka diperlukan adanya pengujian apakah keragaman tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dalam konsep IPM itu sendiri. Sehingga perlu diadakannya dekomposisi atau penguraian model IPM yang dimiliki oleh masing-masing indikator melalui cara yang telah disepakati oleh UNDP. Melalui penguraian tersebut diharapkan akan ditemukan cara yang paling tepat untuk meningkatkan keragaman indikator yang diperlukan guna mendapatkan nilai IPM yang semakin baik.