Sidang Tugas Akhir

Indin Fabrina F
g54070083

Pengoptimuman Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbangun di Kota Bogor

Kota Bogor merupakan daerah yang berperan sebagai kawasan penyokong ibu kota. Sesuai perannya tersebut, maka pertumbuhan pesat dalam berbagai bidang tak dapat dielakkan. Pesatnya pertumbuhan ini memicu peningkatan jumlah penduduk, pemukiman, perindustrian, perkantoran/pertokoan, dan transportasi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Lahan-lahan ruang terbuka hijau, khususnya lahan pertanian pada akhirnya banyak dialihfungsikan menjadi ruang terbangun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan berbagai fasilitas perkotaan. Pengalihfungsian lahan ini menyebabkan lahan ruang terbuka hijau terus mengalami penurunan, sedangkan lahan ruang terbangun akan terus meningkat. Menurut Undang-undang Penataan Ruang No 26 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah Kota Bogor No 8 Tahun 2011, suatu wilayah perkotaan harus memiliki ruang terbuka hijau minimal 30% dari luas wilayah, sedangkan ruang terbangun sebesar 50% dari luas wilayahnya. Selain itu, terjadinya penurunan lahan pertanian disertai dengan pola tanam yang buruk akan mengakibatkan penurunan pendapatan petani. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi untuk menetapkan luas optimum ruang terbangun, ruang terbuka hijau, dan pola tanam komoditas pertanian agar terwujud tata guna lahan yang lebih terarah. Pengoptimuman dilakukan dengan menggunakan metode goal programming, dengan menggunakan software LINGO 11.0