Judul | : | Pemodelan Tingkat Optimisme Pengusaha Terhadap Perekonomian Indonesia |
Jenis | : | Skripsi |
Penulis | : | Juliana Hakim |
NRP | : | G05496006 |
Tanggal Lulus | : | 01 January 1970 |
Tanggal Seminar | : | |
Tanggal Sidang | : | |
Pembimbing | : |
Dr. Ir. Budi Suharjo, MS. Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA. |
Ringkasan | : | Di masa pasca krismon, peran serta pengusaha sangatlah diperlukan dalam proses perbaikan perekonomian. Semakin besar optimisme pengusaha semakin besar peran serta yang ditawarkan. Tingkat optimisme pengusaha sangat sulit untuk direpresentasikan secara kuantitatif sehingga diperlukan suatu cara untuk memperoleh informasi tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah mencari variabel-variabel terukur yang berhubungan dengan variabel tak terukur tersebut, yang selanjutnya disebut variabel laten. Dengan menggunakan beberapa variabel pengamatan, di mana data diperoleh dari hasil survey terhadap 260 responden, diperoleh suatu pemodelan tingkat optimisme pengusaha. Peningkatan optimisme pengusaha memerlukan dukungan kondisi ekonomi secara umum baik awal tahun maupun setelah pertengahan tahun 2000. Walaupun keadaan ekonomi awal tahun kurang menguntungkan, namun kondisi ini masih dapat tertutupi dengan keadaan ekonomi 6 bulan mendatang yang baik karena pengaruhnya lebih besar. Kondisi ekonomi 6 bulan mendatang yang baik dapat tercapai jika faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kondisi yang mendukung. Faktor dominan dalam perekonomian adalah daya beli konsumen. Faktor-faktor lain seperti : kondisi perusahaan, kepastian hukum, kondisi sosial masyarakat, nilai tukar rupiah, dan tingkat inflasi juga mempunyai andil besar dalam perekonomian. Dengan menggunakan kriteria 80 persen, model memerlukan lima variabel laten eksogenus dan dapt menjelaskan 80 persen dari total keragaman pengamatan. Sedangkan kriteria alternatif, model hanya memerlukan dua variabel eksogenus dan hanya dapat menjelaskan 46,5 persen dari keragaman variabel pengamatan. Semakin tinggi tingkat ketelitian yang diinginkan semakin banyak variabel laten yang diperlukan dalam model. |
Tantangan dapat menjadi batu loncatan atau batu sandungan. Itu cuma masalah bagaimana anda memandangnya.