Judul | : | PENDUGAAN SPASIAL PADA PEUBAH REGIONAL DENGAN ORDINARY-KRIGING |
Jenis | : | Skripsi |
Penulis | : | Yatmi Nurhayati |
NRP | : | G290265 |
Tanggal Lulus | : | 01 January 1970 |
Tanggal Seminar | : | |
Tanggal Sidang | : | |
Pembimbing | : |
Muhammad Nur Aidi Dra. Nur Aliatiningtyas, MS. |
Ringkasan | : | Kebebasan (independence) antara amatan adalah asumsi yang lebih umum berkembang pada teori matematika-statistika. Akan tetepi, model yang mencakup ketergantungan (dependence) statistikal sering lebih realistik. Salah satunya adalah data spasial, dimana terdapat ktergantungan antara amatan dan ketergantungan tersebut akan semakin berkurang jika lokasi antara amatan semakin menyebar. Teori yang berkaitan dengan statistika spasial dikenal sebagai teori peubah regional. Selanjutnya misalkan dilakukan pengamatan pada beberapa lokasi dan ingin diketahui nilai pada suatu lokasi yang tidak dilakukan pengamatan, maka dikembangkan beberapa tekhnik pendugaan, antara lain Polygon, Local Mean Sample, Inverse Distance, an Kriging. Tekhnik Kirging tersebut ada beberapa beberapa macam antara lain : Ordinary Kriging, Block Kriging, Cokriging, Disjunctive Kriging, dan Universal Kriging. Tulisan ini ditekankan pada analisis data spasial denagn menggunakan Ordinary Kriging. Ordinary Kriging berusaha mendapatkan rata-rata error (mr) sama dengan nol dan meminimumkan ragam error. Rata-rata error sama dengan nol diperoleh dengan memberikan jumlah bobot sama dengan satu. Sedangkan ragam error yang minimum diperoleh dengan mengasumsikan rata-rata error-nya sama dengan nol. Melalui minimisasi dari n+1 peubah (n peubah adalah bobot dan satu peubah adalah parameter Lagrange) diselesaikan dengan cara menetapkan turunan pertamanya sama dengan nol, maka diperolehlah ragam error yang minimum. Tekhnik Ordinary Kriging mempunyai sifat penduga tak bias, raga minimum dan merupakan ko mbinasi linear dari pengamatan. |
Jika rakyat diatur oleh pemerintah yang baik dan bermoral serta tata tertib diterapkan dengan ancaman hukuman yang selayaknya, maka rakyat akan menjadi baik karena mereka memiliki rasa malu jika berbuat salah.