Skip to content
Narrow screen resolution Wide screen resolution Auto adjust screen size Increase font size Decrease font size Default font size blue color orange color green color Sign In

Matematika IPB

 
Data Tesis
 
Judul : Pemodelan Optimal Konstruksi Jadwal Perkuliahan dan Implementasinya
Jenis : Tesis
Penulis : Khairunnisa
NRP : G551050101
Tanggal Lulus : 10 March 2008
Tanggal Seminar :
Tanggal Sidang :
Pembimbing : Dr. Ir. Amril Aman, M.Sc.
Dr. Ir. I Gusti Putu Purnaba, DEA.

Ringkasan : Penjadwalan kuliah merupakan kegiatan yang mengawali pergantian semester di setiap perguruan tinggi. Proses ini harus memperhitungkan banyaknya mata kuliah, ketersediaan ruang, dan rentang waktu yang digunakan. Inti dari penjadwalan kuliah adalah menjadwalkan beberapa komponen yang terdiri dari mata kuliah, ruang, dan waktu dengan memperhatikan sejumlah batasan dan syarat tertentu. Permasalahan yang dihadapi penjadwal terletak pada lebih banyaknya mata kuliah yang harus dijadwalkan daripada ruang yang tersedia, kesesuaian kebutuhan perkuliahan dengan fasilitas ruangnya, kapasitas ruang yang harus sesuai dengan jumlah mahasiswa, serta keinginan pengajar untuk mengajar pada suatu hari atau jam tertentu. Sejumlah algoritma dikembangkan untuk menyelesaikan masalah ini agar sesuai dengan kebutuhan instansi yang memerlukannya. Masalah penjadwalan kuliah menjadi topik yang dibahas dalam penelitian ini. Penyelesaian yang dicari berupa suatu model matematika yang merepresentasikan masalah penjadwalan kuliah sesuai dengan keadaan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Model tersebut kemudian diimplementasikan pada suatu kondisi. Untuk membuat penjadwalan kuliah perlu diketehui semua mata kuliah yang ditawarkan, dosen yang mengajar, peserta perkuliahan, bobot sks dan spesifikasi ruang yang diperlukan. Kemudian ditentukan hari dan jam perkuliahan. Pengalokasian hari dapat dirancang sesuai keinginan pengajarnya. Misalkan pengajar dapat meminta hari tertentu untuk mengajar mata kuliah atau untuk tidak mengajar mata kuliah. Setiap mata kuliah memerlukan jam untuk perkuliahan. Jam dibagi menjadi lima, yaitu jam pertama (07.30 – 09.10), kedua (09.20 – 11.00), ketiga (11.10 – 12.50), keempat (13.30 – 15.10) dan kelima (15.30 – 17.10). Sebagaimana hari, pengalokasian jam juga dapat dirancang sesuai keinginan pengajarnya, Perkuliahan memerlukan ruang yang fasilitasnya dapat menunjang pelaksanaan kuliah tersebut. Misal mata kuliah Pemprograman Komputer memerlukan ruang yang difasilitasi komputer agar perkuliahan efektif. Pada mata kuliah yang ditawarkan perlu diketahui pengajarnya, pesertanya, banyak sks serta spesifikasi ruang yang diperlukan. Jika pengajarnya telah ketahui maka dapat ditentukan hari dan waktu kesukaan pengajar tersebut atau penentuannya diserahkan pada penjadwal. Bila pengajar akan mengajarkan mata kuliah yang sama pada peserta yang berdeda biasanya pengajat meminta hari yang sama untuk mengajar mata kuliah tersebut dalam jam yang berurutan. Karena terbatasnya sumber daya pengajar maka ada beberapa mata kuliah diajarkan oleh pengajar yang sama. Sehingga diharapkan tidak ada kejadian berupa mata kuliah yang berbeda dengan pengajar yang sama dialokasikan pada hari dan jam yang sama. Mata kuliah juga harus dibedakan dari pesertanya. Peserta perkuliahan terdiri dari jurusan, semester dan kelas yang berbeda. Penjadwalan dirancang agar tidak ada kuliah-kuliah wajib yang harus diikuti suatu peserta terjadwal pada hari dan jam yang sama. Jadi tiap peserta hanya mengambil tepat satu mata kuliah pada suatu hari dan jam tertentu. Masalah penjadwalan kuliah tersebut disajikan dalam model Integer Programming. Model tersebut mempunyai fungsi objektif memenuhi semua batasan utama serta memaksimalkan nilai kepuasan penggunaan waktu yang disukai untuk perkuliahan. Model Integer Programming untuk masalah penjadwalan kuliah diselesaikan dengan menggunakan metode branch and bound yang tersedia pada software LINGO 8.0. Nilai kepuasan penggunaan waktu dilambangkan dengan koefisien nilai yang diberikan pada variabel hari dan jam. Waktu yang disukai untuk perkuliahan diberikan koefisien nilai yang tinggi sednagkan pada waktu yang kurang disukai diberikan koefisien nilai yang rendah. Hal ini menyebabkan penjadwalan dengan menggunakan waktu yang disukai untuk perkuliahan memiliki fungsi obyektif yang lebih besar daripada penjadwalan dengan menggunakan waktu yang kurang disukai untuk perkuliahan. Model diimplementasikan pada beberapa skenario. Contoh suatu skenario mempunyai koefisien nilai nol pada jam tertentu di tiap harinya sedangkan skenario lain memiliki koefisien nilai nol pada jam tertentu di tiap harinya dan pada satu hari tertentu. Berdasarkan skenario tersebut dihasilkan dua jadwal yang nilai fungsi objektifnya berbeda, yaitu skenario pertama lebih besar daripada skenario kedua. Kemudian melalui jadwal yang dihasilkan dapat dipastikan bahwa batasan utama tidak terlanggar walaupun ada perkuliahan yang terjadwal di waktu perkuliahan yang koefisiennya bernilai nol. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model menghasilkan jadwal bernilai optimal dengan tetap mengakomodasi batasan-batasan serta mata kuliah yang terjadwal pada waktu yang kurang disukai terjadi agar tetap terpenuhi batasan yang ada.

Random Quotes

Manusia lumrah melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan ialah mereka yang bertaubat

Hadis riwayat Ahmad dan At-Tarmidzi