Judul | : | ANALISIS MODEL DINAMIKA MATRIX-METALLOPROTEINASE (MMs), MATRIX-DEGRADATIVE ENZYMES (MDEs) DAN OKSIGEN (O2) TERHADAP PERTUMBUHAN TUMOR |
Jenis | : | |
Penulis | : | Sair Tumanggor, Drs. |
NRP | : | G551070171 |
Tanggal Lulus | : | 08 May 2010 |
Tanggal Seminar | : | |
Tanggal Sidang | : | |
Pembimbing | : |
Dr. Paian Sianturi Drs. Ali Kusnanto, M.Si. |
Ringkasan | : | Tumor adalah jaringan sel liar berupa benjolan atau pembengkakan yang terjadi di bagian tubuh. Awal terjadinya tumor 85% disebabkan oleh faktor dari luar tubuh (eksternal) yang dapat dikendalikan yaitu karsinogen, sinar ultraviolet, virus, dan infeksi, sedangkan 15% oleh faktor keturunan. Apabila tumor sudah mulai tumbuh, untuk proses selanjutnya akan dipengaruhi oleh matrix-metalloproteinase (MMs), matrix-degradative enzymes (MDEs) dan oksigen (O2). Bertolak dari hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan mengkonstruksi kembali model Multiscale Diffusion Cancer-invasion Model (MDCM) untuk mengkaji dinamika MMs, MDEs dan O2. Sejumlah MDEs seperti sistem plasminogen activator (PA) dan keluarga besar dari MMs, keduanya berimplikasi terhadap pertumbuhan tumor karena MMs dan MDEs merupakan pengatur reseptor permukaan terhadap proses adhesi molekul dipermukaan sel. Reseptor-reseptor yang diatur oleh MDEs yakni: chaderin, CD-44, integrin, laminin, vitronectin, fibronectin, gerakan sel, pertumbuhan sel dan interaksi sel matriks. Di dalam tubuh kita terdapat Extracellular-matrix (ECM), dimana ECM ini terdiri dari campuran MMs (seperti: collagen, fibronectin, laminin dan vitronectin). Dan sebagian besar MMs dari ECM digunakan untuk mengatur pergerakan dan mengikat sel pada jaringan sekitar tumor. Selain itu, MDEs juga memiliki peranan penting pada pertumbuhan tumor dan dapat berinteraksi dengan inhibitor (penghambat), faktor pertumbuhan dan sel-sel tumor yang sangat kompleks. Sel tumor di satu sisi dapat memproduksi MDEs dengan tujuan untuk menghancurkan ECM di daerahnya pada saat kontak langsung dan juga untuk membentuk suatu kawasan bagi sel tumor agar dapat berdifusi secara acak dan disisi lain beberapa MDEs dapat mengalami kematian. Pertumbuhan tumor juga dipengaruhi oleh oksigen (O2). Diasumsikan bahwa O2 dapat berdifusi melalui MMs, dapat hilang (berkurang) secara alami dan dikonsumsi oleh sel-sel tumor. Kemudian kekurangan oksigen dapat menyebabkan kematian bagi sel tumor itu sendiri. Berdasarkan hasil simulasi dan analisis yang telah dilakukan, diperoleh beberapa informasi yakni: dari hasil simulasi terhadap nilai parameter laju oksigen ϕ<0,063 dan nilai parameter lainnya tetap, diperoleh dinamika MMs, MDEs dan O2 bersifat periodik dan tidak stabil. Ketika nilai parameter laju oksigen ϕ≥0,063 dan nilai parameter lainnya tetap, maka dinamika MMs, MDEs dan O2 awalnya berosilasi kemudian menuju stabil. Peningkatan nilai parameter ϕ selalu diikuti dengan peningkatan banyaknya MMs dan MDEs namun tidak demikian halnya dengan O2. Hasil simulasi terhadap nilai parameter β>0 dan nilai parameter lainnya tetap, diperoleh dinamika MMs, MDEs dan O2 umumnya selalu bersifat periodik dan tak-stabil di dalam tumor. Peningkatan nilai parameter β selalu diikuti oleh peningkatan O2 sedangkan nilai MMs dan MDEs selalu bernilai sama. Pengaturan (kontrol) yang baik terhadap dinamika MMs, MDEs dan O2, akan mampu mempertahankan laju pertumbuhan sel tumor adalah nol. Kata kunci: dinamika MMs, MDEs dan O2, pertumbuhan tumor |
Penjilat-penjilat "Yes-Men" adalah musuh kita, kawan-kawan sejati kita adalah mereka yang mau menunjukan kekurangan-kekurangan (kelemahan) kita.