Judul | : | Model Penjadwalan Keberangkatan Bus dengan Strategi Alternating Deadheading: Studi kasus PO Raya |
Jenis | : | Skripsi |
Penulis | : | Razono Agall Cahyadi |
NRP | : | g54062681 |
Tanggal Lulus | : | 16 January 2014 |
Tanggal Seminar | : | 23 October 2013 09:00 |
Tanggal Sidang | : | 20 November 2013 12:30 |
Pembimbing | : |
Dr. Ir. Amril Aman, M.Sc. Dra. Farida Hanum, M.Si. |
Ringkasan | : | Bus merupakan transportasi darat yang menjadi salah satu alternatif bagi warga yang akan berpergian dari satu tempat ke tempat lain, baik di dalam kota maupun ke luar kota. Tetapi sebagian besar perusahaan otobus menghadapi beberapa kendala, di antaranya yang paling sering ditemui yaitu inefisiensi biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan otobus. Inefisiensi biaya operasional dapat disebabkan oleh penjadwalan keberangkatan bus yang tidak sesuai sehingga hal ini akan menimbulkan ketidakseimbangan biaya operasional. Salah satu alternatif yang dapat membantu mengurangi biaya operasional suatu perusahaan otobus ialah dengan alternating deadheading. Alternating deadheading adalah alternatif penjadwalan keberangkatan bus yang tidak mengangkut penumpang dari terminal awal, tetapi tujuan keberangkatannya ialah untuk memenuhi permintaan penumpang yang tinggi di suatu terminal yang tidak terangkut oleh bus-bus yang telah diberangkatkan. Masalah penjadwalan keberangkatan bus dan pengadaan bus deadhead merupakan hal yang penting karena dapat berpengaruh pada biaya operasional perusahaan otobus. Jumlah penumpang yang tidak seimbang membuat penggunaan bus deadhead menjadi salah satu alternatif dalam usaha perusahaan otobus mengefisiensikan biaya keberangkatan bus. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan masalah ini ialah penentuan jumlah bus-berangkat, bus perpal, bus deadhead dan bus tambahan yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah penumpang pada hari tersebut. Masalah penjadwalan ini dapat diformulasikan dengan integer programming dan diselesaikan dengan LINGO 11.0. |
Kebodohan ialah kesilapan bagi seseorang yang mempunyai peluang untuk menjadi pandai.