Judul | : | Penerapan Model Smith dan Dekker pada Mesin Rotary Kiln (Studi Kasus: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk) |
Jenis | : | Skripsi |
Penulis | : | Jepri Sirait |
NRP | : | g54100021 |
Tanggal Lulus | : | 27 August 2014 |
Tanggal Seminar | : | 08 July 2014 13:00 |
Tanggal Sidang | : | 11 August 2014 08:00 |
Pembimbing | : |
Prof. Dr. Ir. I Wayan Mangku, M.Sc. Muhammad Ilyas, M.Si., M.Sc. |
Ringkasan | : | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi semen. Salah satu mesin yang sangat penting dalam menentukan kualitas produksi semen yaitu mesin Rotary Kiln. Rotary Kiln adalah salah satu mesin dalam suatu unit pembakaran yang terdapat di pabrik semen. Mesin ini berfungsi menghasilkan terak yang merupakan bahan dasar semen. Kerusakan yang muncul pada mesin ini akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap proses produksi dan akan menghambat kelangsungan produksi mesin yang lain. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan suatu perawatan yang optimal pada mesin. Model yang sesuai untuk menggambarkan perawatan pencegahan adalah model Smith dan Dekker (1997). Model tersebut menggabungkan model ketersediaan dan model perawatan pencegahan dengan memperhatikan uptime dan downtime dari sistem. Model ini disebut sebagai model 1 out of n system, yaitu sebuah model yang terdiri atas satu mesin yang beroperasi dan didukung oleh (n-1) buah mesin cadangan. Model 1 out of n system juga dapat diterapkan pada komponen-komponen yang dapat diganti. Asumsi yang digunakan yaitu waktu yang dibutuhkan untuk perawatan pencegahan sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk perawatan perbaikan. Dengan mengetahui perkiraan uptime dan downtime sistem, dapat diperoleh perkiraan yang baik untuk rata-rata biaya perawatan dalam jangka waktu panjang. Karya ilmiah ini membahas 4 komponen mesin Rotary Kiln, yaitu Defuser (441 FN2), Kiln Drive (441 KL1), Cooler (441 CC1), dan Alarm (441 AN1). |