Judul | : | Penjadwalan Perawat RS Cipto Mangunkusumo Lantai 4 Zona A Menggunakan Metode Goal Programming |
Jenis | : | Skripsi |
Penulis | : | Irma Fatmawati |
NRP | : | g54110011 |
Tanggal Lulus | : | 19 August 2015 |
Tanggal Seminar | : | 17 June 2015 09:00 |
Tanggal Sidang | : | 22 June 2015 09:00 |
Pembimbing | : |
Muhammad Ilyas, M.Si., M.Sc. Dra. Farida Hanum, M.Si. |
Ringkasan | : | Permasalahan penjadwalan perawat dapat dimodelkan dengan beberapa metode, di antaranya metode Integer Linear Programming, Goal Programming, Fuzzy Goal Programming, GRASP Knapsack Hybrid, dll. Penjadwalan perawat menggunakan Integer Linear Programming (ILP) pernah dilakukan oleh Ambarita (2013) dengan tujuan meminimumkan biaya yang dikeluarkan oleh pihak rumah sakit untuk membayar upah perawat. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit OMNI Internasional Tangerang. Putri (2013) memodelkan masalah penjadwalan perawat menggunakan metode Goal Programming dengan membandingkan metode preemptive dan nonpreemptive. Penelitian tersebut dilakukan di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah Depok, dengan tiga fungsi tujuan, yaitu meminimumkan deviasi agar perawat tidak ditugaskan pada shift malam lebih dari dua hari berturut-turut, meminimumkan deviasi agar perawat tidak mendapat pola penjadwalan libur-masuk-libur, dan meminimumkan deviasi agar perawat mendapat shift malam maksimal 8 hari dalam satu periode. Selain itu, Caisario (2014) memodelkan masalah penjadwalan perawat dengan metode Nonpreemptive Goal Programming. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Permata Bekasi dengan melakukan penjadwalan perawat di unit rawat inap dan unit poliklinik. Pada karya ilmiah ini, permasalahan penjadwalan perawat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akan dimodelkan sebagai masalah Goal Programming dan diselesaikan dengan metode preemptive, yang dimodifikasi dari artikel yang berjudul Nurse Scheduling Using Fuzzy Modeling Approach yang ditulis oleh Seyda Topaloglu dan Hasan Selim pada tahun 2010. Ada tiga fungsi tujuan pada karya ilmiah ini, yaitu meminimumkan deviasi jumlah jam kerja yang diterima oleh setiap perawat, meminimumkan deviasi negatif jumlah maksimal setiap shift setiap perawat, dan meminimumkan deviasi untuk pola libur-masuk-libur, dengan memperhatikan bahwa perawat akan mendapatkan hari libur di salah satu hari akhir pekan. |