Skip to content
Narrow screen resolution Wide screen resolution Auto adjust screen size Increase font size Decrease font size Default font size blue color orange color green color Sign In

Matematika IPB

Alumni
Previous month Previous day Next day Next month
See by year See by month See by week See Today Search Jump to month
Sidang Tugas Akhir Hery Sumarno
Selasa, September 07 2004, 09:00 - 10:00 by  Alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya Hits : 4013

Sidang Tugas Akhir

Hery Sumarno
G05498042

Dosen Pembimbing

Drs. Effendi Syahril, Grad.Dipl.Sc.
Ir. Retno Budiarti, MS.

Dosen Penguji Donny Citra Lesmana, S.Si., M.Sc.

Pembentukan Portofolio Arbitrase pada Security Market Line Menggunakan Portofolio Mispriced

Capital Asset Pricing Model atau CAPM adalah model yang merumuskan hubungan natara ninlai harapan return (imbal hasil) dengan risiko suatu sekuritas. Dalam penerapannya di dunia nyata, CAPM banyak menggunakan Capital Market Line (CML) dan Security Market Line (SML). Baik CML maupun SML adalah model yang merumuskan hubungan nilai harapan imbal hasil dengan pengukur resiko, hanya pengukur risiko yang digunakan adalah beta. Simpangan baku mengukur perbedaan antara imbal hasil nyata yang didapat dengan imbal hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas. Simpangan baku merupakan risiko total suatu sekuritas. Sedangknan beta mengukur sensitivitas suatu sekuritas yang diperjualbelikan di pasar. Beta merupakan risiko sistematik suatu sekuritas. Ada beberapa asumsi yang menjadi dasar bagi CAPM, diantaranya tidak diperbolehkan adanya arbitrase. Arbitrase adalah tindakan untuk memperoleh keuntungan tanpa risiko dengan memanfaatkan peluang perbedaan harga sekuritas yang identik. Dengan asumsi investor tetap mempertahankan portofolio yang dimilikinya, arbitrase biasanya meliputi penjualan sekuritas pada sekuritas harga yang relatif tinggi dan pada saat yang sama membeli sekuritas yang identik dengan harga yang relatif rendah. Pada kasus SML, arbitrase dapat terjadi ketika ada (minimal) dua sekuritas yang identik dengan nilai beta yang sama seharusnya menawarkan nilai harapan imbal hasil yang sama. Jika sekuritas yang identik tersebut memiliki nilai harapan imbal hasil yang berbeda, maka akan terdapat suatu mispriced, yaitu sekuritas yang memiliki harga tak wajar, baik berada diatas harga wajar (overpriced) atau dibawah harga wajar (underpriced). Hal yang sama dapat juga terjadi pada portofolio. Portofolio mispriced inilah yang akan diarbitrase dengan portofolio separasi yang terletak pada SML, membentuk sebuah portofolio baru yang disebut portofolio arbitrase. Portofolio inilah yang akan dipilih oleh investor saat arbitrase diperbolehkan melalui sebuah prosedur, karena nilai harapan imbal hasil yang dimiliknya lebih besar dari nilai harapan imbal hasil portofolio separasi walaupun memiliki nilai beta yang sama. Jika digambarkan pada SML, maka nilai harapan imbal hasil portofolio arbitrase terletak diatas SML. Karya ilmiah ini akan menjelaskan pembentukan portofolio arbitrase pada SML menggunakan portofolio mispriced dan risiko yang dihasilkan dari proses arbitrase tersebut. Sebagai penjelas permasalahan diatas, diberikan contoh penerapan arbitrase pada dunia nyata.

Back

JEvents v1.4.2   Copyright © 2006-2007

Random Quotes

Yang pertama belum tentu yang terbaik, tetapi yang terbaik biasanya yang terakhir.

anonim