Skip to content
Narrow screen resolution Wide screen resolution Auto adjust screen size Increase font size Decrease font size Default font size blue color orange color green color Sign In

Matematika IPB

 
Data Skripsi
 
Judul : CAPM (The Capital Assets Pricing Model) N-Momen pada Asuransi Bencana
Jenis : Skripsi
Penulis : Septiawati
NRP : G54103054
Tanggal Lulus : 04 October 2007
Tanggal Seminar : 18 September 2007 11:00
Tanggal Sidang : 25 September 2007 15:00
Pembimbing : Drs. Effendi Syahril, Grad.Dipl.Sc.
Dr. Donny Citra Lesmana, S.Si., M.Fin.Math.

Ringkasan : Skewness adalah ukuran penyimpangan yang terjadi pada nilai dari sebaran umbal hasil. Skewness dalam suatu nilai pada sebaran imbal hasil menyebabkan terjadinya ketidak setimbangan pada nilai premi, imbal hasil, dan resiko. Contoh nyata dari sebaran yang mengalami penyimpangan dalah nilai imbal hasil perusahaan asuransi bencana. Bencana yang bersifat acak dan langka menyebabkan nilai dari sebaran imbal hasil perusahaan asuransi bencana mengalami penyimpangan dan meyebar asimetris, sehingga diperlukan suatu model penduga resiko dan imbal hasil yang menyebar asimetris. CAPM (The Capital Assets Pricing Model) adalah suatu model penduga imbal hasil dan resiko pada assets berisiko. CAPM digunakan untuk data yang menyebar normal dan kurang tepat untuk suatu imbal hasil yang menyebar asimetris. Untuk dapat menghitung nilai dari imbal hasil yang mengalami penyimpangan diperlukan pengembangan CAPM yang hanya melibatkan 2-momen pertama menjadi CAPM 3-momen. keterlibatan momen pusat ke-3 pada CAPM 3-momen menyebabkan CAPM 3-momen ini dapat digunakan untuk menghitung sebaran imbal hasil yang asimetris. Kemudian, CAPM 3-momen akan dikembangkan lagi untuk aplikasi pada imbal hasil perusahaan asuransi bencana. Dengan menggunakan perkembangan CAPM 3-momen perusahaan asuransi bencana dapat menghitung suatu imbal hasilnya yang mengalami penyimpangan.

Random Quotes

Kebijakan itu seperti cairan, kegunaannya terletak pada penerapan yang benar, orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal, sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat.

anonim